HartojoAndangdjaja (1930-1990) Kota-kota tercinta. antena-antena pemancar beragam suara. antena-antena penangkap hingar dunia. timbunan kegiatan dan tempat kesibukan bermuara. di mana siang yang membakar memeluhkan keringat. kerja. mengepulkan debu dan kau bensin di udara. dan malam yang menyegarkan memulihkan kembali. Puisi kota masa kini adalah rangkaian cerita puisi kehidupan dan puisi perkotaan dirangkai dengan cerita puisi tentang indonesia masa kini, menjelaskan tentang kehidupan di kota kota di cerita lengkap puisi tentang kehidupan di perkotaan dalam bait puisi kota masa kini yang diterbitkan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi tentang masa kini atau puisi bingkai kehidupan ataukah berkisah seperti puisi tentang teknologi masa lebih jelasnya puisi tentang kota masa kini disimak saja bait bait puisinya dibawah ini agar mengerti puisi dan MASA KINIOleh Hamsar OpoRoda-roda hitam belalu begitu sajaJalan seolah tak lagi bejarakSemua tempat menyatu dalam irama berpacuManusia dilarikan mesin kesana manusia emperan dan penimang kalengCerita tua renta sebatang karaYatim piatu luntang-lantungAtau manusia cacat lahir menjadi tempelan kening kotaDimana-mana wajah kemiskinan itu samaMelengkapi kejayaan sebagi alasTolak ukur kegagalanAlasan untuk beramalTetapi lupa.... bahwa ketidak adilan telah banyak kejayaan masa kiniAntara mimpi dan tiraniGedung dan emperanDua wajah multi 18 Februari 2021

Jikakita bahas puisi tentang keindahan alam indonesia, maka di jamin kita nggak akan kekurangan bahan untuk membuatnya. Salah satunya adalah puisi pendek tentang alam pegunugan ini. Puisi alam gunung menjadi salah satu puisi yang favorite karena banyanknya gurung yang terdapat di negara Indonesia tercinta ini. 5. Puisi Tentang Alam Pegunungan

Puisi Pendek – Hal apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata puisi? Mungkin yang terbersit di pikiran adalah sebuah karya yang terdiri atas kata-kata indah dengan tema tertentu. Ya, semua hal di dunia ini bisa dijadikan tema untuk membuat puisi. Di bawah ini kumpulan puisi pendek tentang kehilangan, cinta, islami, dan alam. Setiap individu memiliki cara mereka masing-masing, dengan cara ekspresi yang tidak sama. Salah satu cara dalam berekspresi yang sering digunakan adalah melalui penciptaan puisi pendek. Dalam praktiknya bisa menggambarkan berbagai emosi di setiap sisi kehidupan yang berlainan. Seperti contoh puisi pendek yang admin mahatekno kutip dari roamadecade berikut untuk berbagai kejadian dalam hidup Puisi Pendek Religi Sisi kehidupan agama merupakan sisi yang dimiliki oleh semua orang. Aspek religius menjadi hal utama pada setiap diri manusia. Ada banyak cerita suka duka yang akan terangkai dalam kehidupan di bidang religi. Semua itu akan tergambar pada puisi pendek berikut Menyerah Cerita keteladanan membuat aku merasa mual Semua kurasa sudah cukup, aku ingin memuntahkannya Mual dengan apa yang ada padaku Memuntahkan semua yang menjadi milikku Bagaimana bisa? Atau hanya aku yang tidak bisa Terdiam bagai patung, mencerna tanpa memperoleh makna Dalam satu atau dua, mati menjadi lebih terpuji Belajar lebih banyak untuk mengerti tanpa berkuasa atas diri sendiri. Butir Mutiara Dari Pendosa Aku pendosa, hilangkan taat untuk khianat Memilih pergi dari tinggal untuk mati Naluri memaksa aku untuk tetap seperti koloni Liar, brutal Aku pendosa Mengemis, dalam iba yang dipandang sebelah mata Takut, kecil tidak berarti Mengais ampunan dalam sisa yang begitu memuakkan Aku pendosa Menitikkan air mata mutiara dalam kalut hati penuh emosi. Hakim Maha Adil Untuk siapa semua kerja dan susah payah Kabarnya ada ganjaran berupa surga dan neraka Hingga lelah tidak lagi dapat dirasa, hingga sakit tidak lagi bisa mempengaruhi Mereka bermaksud apa dengan kerja keras dan susah payah Katanya ada segunung harta yang menjadi perebutan semua manusia Untuk apa bumi sibuk tiada henti Kami memiliki peta hidup sendiri-sendiri Tentang pahala dan dosa, kami tidak peduli Hidup menjadi baik agar hidupmu baik Yang maha adil melihat dari langit yang begitu tinggi. Menaklukkan Rasa Sakit Dalam dunia yang gelap, nyatanya tidak semua memerlukan cahaya Dalam hamparan yang bisu, tidak semua telinga memerlukan alunan merdu Mata menjadi menyala kepada apa yang telah bulat terkunci anak panah Sayup-sayup musik tidak lagi penting, dalam hati telah bernyanyi lagu-lagu cambuk diri Untuk bersujud kami berjuang Melawan mata peluru dan anak panah bermesin Hanya untuk bertamu ke rumah Tuhan kami Satu langkah mungkin saja kami hanya mendapatkannya hari ini Gerakan kecil membangunkan moncong meriam memilih kepala-kepala menempel tanah Seperti kesiaan kalian terus menabur lelah memberikan sakit pada kaum kami Tidak ada keraguan, tidak punya rasa takut, berdiri diatas duri, sujud meski meteor menghujani. Esok Hari Bilakah kau bertanya esok seperti apa dunia? Ia yang lelah, ia yang terlalu banyak menjadi saksi Dunia yang bosan, manusia terus mengucapkan kemunafikan Tiang renta terus tergeruk oleh serakahnya Bila bumi dihancurkan, kami telah membaca Gunung dan kapas berterbangan Kandungan yang gugur, kami menjadi lupa diri karena ngeri Ampunan telah tertutup, hanya penyesalan yang membuat kita sama Bila lah mana matahari lupa akan garis edarnya Kata ampun sudah tidak lagi bermakna. Dalam Bumi Gelap Tersihir, semua tertunduk karena malu Sesaat, untuk kemudian kembali terjaga dan bertelanjang Menari, mengucapkan mantra-mantra Terselubung, gelap beratap sinar dari api abadi Pantas saja Tuhan menjadi murka Dalam bumi gelap,suara tangis tidak menjadi satu-satunya bunyi Duka bukan pula satu-satunya rasa Dalam bumi yang gelap Manusia menjadi Tuhan untuk diri mereka sendiri. Ampunan Kembali Tidak pernah kecewa aku meminta, tidak akan pernah ada kecewa untuk mengiba Permohonan kepada langit yang disampaikan senandung merdu kesunyian Titik embun menyentuh kering untuk pertama kali Memberikan pengharapan hidup pada gersang Sebuah benih berakar pada mulanya Topan kencang tidak akan lagi menggoyangkan Kini kuat laksana gunung menjulang Tidak ada doa yang terbengkalai dalam daftar terkabulnya Untuk yang terbaik semua akan menjadi baik. Baca Juga 1000+ Kata Kata Bijak dan Mutiara Romantis, Cinta, Motivasi, Kehidupan Puisi Pendek Bertemakan Alam Takdir hidup bersandingan dengan alam dari lahir sampai dengan meninggal, menjadikan manusia dan alam memiliki hubungan yang erat. Dalam praktek kehidupannya tidak selalu semua itu akan berjalan dengan mudah. Banyak masalah, rintangan dan bahkan kesan keserakahan dengan unsur materi. Berikut puisi pendek bertemakan tentang alam Hijau Ku Cinta Pernahkah kau pahami tentang wangi saat gerimis membelai bumi Rasa yang kuat seolah mengalun menyalami memberi damai Pembawa harapan, menyinarkan keluh kesah Padanya ada salam yang langit titipkan Untuk mereka dengan tabah menguatkan sabar di setiap detik Laju lembut, tak membiarkan satu lubang semut tanpa rejeki Kau akan terpesona saat genangan hujan mulai surut Terkumpul jauh hingga samudra luas Bekas jejak subur adalah buang tangan. Tentang Mereka Alkisah tentang mereka yang tidak lagi mengerti, ngeri menjadi di kala ambisi terus di isi Dengan lahapan api, dengan mesin pemberani Seperti tuli telinga yang dibawa sepanjang hari Bisik angker tidak memundurkan tekat Rupiah menjadi sesembahan tuhan manusia yang sama Tentang mereka dengan hati tak lagi peduli Jiwa malang menjadi bergelimpangan mengakhiri suratan Tertahan air mata akan mereka tumpahkan pada yang memberikan mereka hidup Sesaat setelah iblis itu pergi. Atap Langit Berbintang Berbaringlah aku pada tempat terdamai yang pernah aku singgahi Dalam pakaian tercantik dengan wangi yang sangat senang untuk terus aku endus Bila ada cermin mungkin tak akan aku menoleh langit Terlalu sibuk dan takjub aku dengan apa yang menjadi milikku saat ini Ini bukan malam perkawinan, aku mengerti Gaun putih dengan riasan cantik meski tak nampak pantulanku di tanah hijau Beratapkan langit berbintang satu-satunya saksi Aku indah dalam kepungan peti mati. Malang Bertahan dalam tanah tandus Gerimis surga memberikan nafas sambungan yang tepat pada waktunya Seketika kembali mencengkeram kejam bumi Mencari perlindungan terkokoh menghindari sekarat kembali Kemana rekan, kemana saudara Hanya sendiri di tengah tanah gersang tidak berpenghuni Tidak ada kumbang tidak akan nampak pelangi bunga Tatapan mata adalah kuat ku, dan ku dapat dari bayangan ku sendiri pada pecahan kaca Kemana suara tawa itu pergi Aku menggeliat di tanah gersang tak ada yang menemani. Cerita Lama Kala itu tak lagi langit memiliki rasa bahagia meski sedikit Kabut seolah memiliki kuasa untuk mengisolasi Jarak terbentuk pada kaum langit dan pertiwi Semua yang keluar dalam mulut hanya terdengar kembali oleh sumber suara Oleh penjagaan yang ketat, tidak ada yang melewati batas garis meski satu langkah saja Beritanya itu soal ibu yang murka Memuntahkan benci setelah sekian lama ia telan sendiri Di tepi sebuah kubangan air, semakin menjadi lah amarah dan caci maki Kabarnya cerita lama itu pun memberikan duka hingga ke negeri yang jauh di sana. Garang Kejar-mengejar tanpa jeda Mengular melewati semua yang bisa ia lenyapkan Mengupas misteri dalam kotak sirkus tanpa lelucon Mawar di tangan muncul duri dan melukai Cerita ini soal dendam tidak hanya mengenai aku Permohonan yang hilang tertelan rasa amarah yang lapar Rata sudah kalian tidak ada Aku kembali tenang seakan tidak terjadi apa-apa. Baca Juga Contoh Tanda Tangan Simple, Keren, dan Berkesan Huruf A-Z Puisi Pendek Percintaan Cinta adalah anugerah paling luar biasa, tempat mencari kedamaian dan sekaligus pertentangan. Dalam kehidupan cinta ada senyum dan tangis yang silih berganti saling mengisi. Percintaan membuat seseorang menjadi penyair yang bisa menciptakan puisi pendek dengan rinci segala peristiwanya. Inilah contohnya Satu Kamu Ah… bila lah mana Manusia itu himpit menghimpit memenuhi bumi Aku tidak merasakan keterbatasan dan dunia ku tetap akan luas Berlarian dengan memeluk erat lengan mu Mengitari bumi yang tidak begitu luas, ku rasa Bila lah mana, matahari tetap diam dalam pelukan malam Aku tidak akan melihat gelap, karena hidupku akan selalu terang Bersama sinar matamu yang menjadi kekuatan Meleburkan kesedihan untuk semua nanar yang aku tatap. Tergoda Oleh sebuah pesan berantai yang berhenti di aku Akhir cinta hanya untuk satu orang istimewa Mengucapkan janji suci untuk sejenak meleburkan waktu Sampai nafas terakhir hidupku telah terikat oleh janji Satu selamanya ku rasa tidak akan pernah cukup Bersama dahaga kian lara Untuk sekali lagi, bolehkan aku mintakan kelonggaran Berikan lagi dia, bagai permata Kembang yang belum mekar sempurna Untuk sekali lagi Bolehkan aku minta tambah satu Kepada momen saat ku curi kilatan mata yang menghentikan rotasi galaksi. Cerita Bersama Dia Kenyang ku telan air mata yang aku keluarkan Terlalu berisik mendengarkan tawa yang kita sengaja untuk menjadikan lebih keras Lelah berusaha terlihat sempurna dalam dekap mu yang memang tanpa cacat Ijinkan waktu melambat di sini Detik terasa lama untuk aku mengatur nafasku kembali Tepat di titik ini, sempurna seperti ini Tubuh tambun yang menghangatkan suasana yang beku Mengapa lah semua meski kisah ku bersamamu Tunggulah, akan ku bunuh semua ragu Maaf bila aku kembali dengan penuh luka dan tidak cantik lagi. Terakhir Untuk kali ini mungkin semua tidak akan pernah terulang Memohon, lutut itu bertekuk tidak untuk saat berikutnya Itu adalah nya terakhir yang ku bagi dua Maaf aku tidak bisa memberikan mu semua meski kamu terus meminta Dengan mati aku tidak bisa lagi mencintai Dengan mati aku tidak akan pernah bisa melindungi Mati, tidak akan bisa memberiku waktu untuk memberi Mati? Itukah yang sebenarnya kau minta. Bangku Di Teras Rumahku Pernah Di kala senja memudar melebur menjadi kelabu Di saat matahari sangat lelah hingga tak menemani kami untuk duduk dana berbincang Kelebatan malam tidak lagi memberikan ultimatum ketakutan untuk surut ke belakang Orang yang tepat. Hingga jendela tertutup tidak membuat aku turut masuk Kursi di luar teramat nyaman dengan kamu di sampingnya Pernah Rasa sakit teramat berat hingga saat matahari masih ingin terduduk aku telah beranjak Mencoba menyembuhkan luka, memercikkan kata mengerti untuk merajut kembali Pernah Tidak ada kau dan matahari, aku masih berlama di sana Meneriakkan rindu Kepada bayang bisu yang telah pergi. Kantong Remah Berbahagialah Kalian yang memiliki kantong utuh kebahagiaan tidak terbagi Membawa tawa lekat dan tidak akan menjauh Mengering air mata karena suka di setiap waktunya Berbahagialah Bila kantong itu bukan berisi remah Tapi satu di dalam kesatuan hidup yang padu Tidak menyeret beban tanpa peluh bercucur Berbahagialah Untuk sekantong penuh Tanpa retak, tanpa koyak. Dalam Takjub Aku tidak melihat yang sama Ke pada ke dua permata yang bersinar sebagai pertanda Tidak, aku tidak tertarik kepadanya Hanya dua buah permata sama rupa Kagum ku tidak terpaku pada bagian itu Menyeluruh, lebih mengena Tidak hanya pada dua bola mata Namun, menilik sampai jauh pada hatinya. Baca Juga Kata Kata Promosi Jasa Fotografi dan Videografi Yang Menarik Puisi Pendek Tentang Rasa Sakit Hati Banyak yang tidak bisa memaafkan keberadaannya, rasa sakit hati menjadi sesuatu paling menyakiti. Kebesaran hati untuk memahami menjadi sulit untuk muncul pada kondisi ini. inilah contoh puisi pendek tentang rasa sakit hati yang memberikan sedikit bocoran tentang penderitaan di dalamnya Seribu sakit menyatu dalam satu juntaian temali mematikan Puisi Ayah Menyekap seorang diri tanpa imbang perhitungan kekuatan Tanpa udara yang di alirkan Kematian dipercepat tanpa ada koordinasi seluruh semesta Keju Mati rasa Luka Melukai Khianat, dalam balutan abdi Menyulut satu emosi yang menjalar menjadi dendam dalam diri. Percuma Maka Lepaskan Sedikit percik menyulut kebakaran yang besar Satu titik melebar membuat blok kekuasaan Duka melejit menjadi hujan berbatu Menumpahkan darah, ricuh menyelimuti diri Tidak ada yang ikut turut Tidak ada yang ikut merasa meski mereka memiliki hati Dan tidak ada sahabat pengurang nyeri Derita diri pada keputusan tidak tahu terimakasih. Catatan Kelam Ruang perawatan adalah lebih baik Lebih sempurna ketimbang harus sehat berjalan wajar Lebih indah untuk sekedar pendar cahaya bulan Pada waktu di mana semua harus mendapat ultimatum untuk terus berjalan Tanpa arti jarak yang telah tertempuh Bila kau pergi sesaat setelah aku ada pada waktu Untuk apa senyum penyambutannya Bila tangisan tak bisa kau bendung pergi Sesaat setelah semua di mulai, ini telah usai Cerita kita bergegas berakhir. Tidak Hanya Aku Kenangan akan duka cita mana yang lebih mengerikan Dari hati yang tidak lagi utuh untuk terus mempertahankan sekali nafas Dalam tarikan duka kian lebar senyum yang menipu Wajah bertopeng sebagai penyamar Purnama menerangi bumi tepat diatas kau dan bukan bersama aku Cukup celas untuk tunjukkan semu rona pada diri seolah sangat lugu Langkah detakan arloji semakin membuat sakit pada kebahagian kalian yang semakin nyata Untuk satu langkah maju mu Seribu kaki lari aku menjauh Memilih Terbesit tanya semesta mengenai kartu untuk tempat berikutnya Merah, kuning dan hijau Maju atau berbelok Terdiam, membiarkan semua mempengaruhi kesadaran Benar dan salah seakan menjadi samar seketika Cahaya menjalar menjadi gelap Tinggalku tidak ada penghargaan Dan langkah pergi yang kau cegah Mungkin melebur hilang adalah satu cara terbaik. Jalan Yang Ku Benci Mengenai jalan berbatu memang telah kita sepakati sebelum perjalanan panjang ini Juga kemungkinan lava mengikuti kelokan gunung melalui jalur kita Atau tentang salju turun lebat, dan kita tidak punya tempat penghangat Hanya sebatas itu bukan Lantas kenapa meski begini Kau bilang perjalanan ini untuk kita Lalu kau ciptakan jarak terpelihara agar aku bisa luas menari dalam sendiri Berharap kau menoleh saat aku menatap ke arah yang sama Dan ku temukan kau tak lagi memandangku seperti katamu Berdua, arah yang kau ambil berbeda dengan surga pencarian. Terjalin semua untai dari pita yang berwarna dalam masa berbeda Satu untai untuk satu abad waktu sebelum itu Terkabur dalam pilihan jenis warna yang nyaris sama Satu kotak terakhir beka perbekalan telah aku habiskan untuk menguntai anyaman kisah Sebuah simpul kunci kau tarik kasar Hingga semua berbaur Seperti daun berguguran berserakan tanpa kendali Menuju titik terakhir Aku kembali terpatahkan. Baca Juga 18+ Contoh Kata Kata Promosi Makanan di Instagram Yang Kreatif Puisi Pendek Perjuangan Hasil yang indah tidak akan pernah terjadi melalui proses mudah. Kesulitan merupakan jalan yang menjebatani untuk meraih sedikit kebahagiaan. Perjuangan akan menjadi terabadikan melalui karya sastra seperti puisi. Inilah puisi pendek tentang keras perjuangan Kata Terlarang Boleh kah aku sendiri untuk kali ini saja Majulah terlebih dahulu jangan menunggu Tidak usah kau ikat aku untuk menyertaimu Kali ini saja Aku perlu waktu untuk menumpahkan duka yang ku bawa Meringankan beban bahu, untuk kembali menyusulmu Aku menyusulmu Tutup telingamu untuk menghentikan bunyi tangis yang mungkin akan melemahkan Kesendirian adalah apa yang aku butuhkan Aku akan menyusulmu Dengan langkah lebih indah. Seberkas Sinar Merangkak Menahan lapar hingga kulit ini terasa lezat dalam satu jilatan lidah rakus Aku memotong jari kaki, menegakkan tubuh lengkung Perih semakin menjadi Darah mengucur seperti ingin membuat prasasti Untuk tempat yang pernah tersinggahi dengan hati tercabik Ia datang lagi, memungut dan lemparkan aku ke tempat asing Sampai dengan denyutan nadi yang kian melemah Udara tarik keluar semakin cepat Kala pertama ku patahan lenganku sebagai pereda lapar yang tak tertahankan. Masih Ada Perjuangan Hari ini belum usai Mata yang terpejam tidak memastikan semua yang terkondisikan Hati tidak berhenti bekerja meski raga tak lagi siaga Dalam perang semua mata seperti terbuka meski tanpa ledakan dan hujan senjata Langkahmu masih jauh Senjamu tak bisa lebih buruk dari aku Kepada setiap pohon yang aku tanam Ia akan memberikan satu berita sebagai pengobat luka Derita tidak mengerikan Langkah yang berhenti itulah akhir Ke Lima Puluh Dua Makna apa dalam lima puluh dua Itu hanya dua angka yang kau dapatkan dai tahun ke dua puluh lima Semua masih sama, hanya kita semakin menua Tentu semua semakin berat dari waktu ke waktu yang berlalu Dalam renta kita mencoba penjaga utuh kala dua puluh lima berkuasa Tidak mudah tentu semua itu kita ceritakan kepada tunas muda yang seakan paling perkasa. Baca Juga 15+ Ide Bisnis untuk Mahasiswa dan Manfaat Memulai Bisnis di Usia Muda Puisi Pendek Kehilangan Kehilangan memang menjadi suatu hal yang menyakitkan. Namun sebaiknya jangan tenggelam dalam kesedihan karena kehilangan. Lebih baik menumpahkan perasaan kehilangan tersebut dalam puisi pendek seperti contoh berikut ini Surga Untuk Bunda Sendu hati menggores luka Sembab mata memerah duka Bersimpuh di samping pusara Terpaku menahan lara. Ku sertakan doa untuk sang bunda Bersama sejumput bunga mawar nan merona Dan wangi semerbak pandan yang manja Mengalahkan wangi bunga kamboja. Bunda Kini engkau hidup di alam sana Kembali kepada Yang Maha Kuasa Aku berharap engkau tenang menghadap-Nya. Bunda Kini aku sebatang kara Tanpa tawa tanpa suka Namun, selalu ku panjatkan doa Surga untukmu bunda. Hati Yang Hilang Mata tak henti tumpahkan airnya Hidung memerah kalahkan pipi merona Isak tangis beradu dengan degub jantungnya Ada sayatan luka dalam jiwanya.. Mencoba memutar kembali memori Dimana saat itu cinta menyatukan hati Dimana saat itu kasih sayang selalu berbagi Ucapnya cinta sampai mati Namun, malah terkhianati Cinta itu kehilangan hati Tersisa hanya janji. Ku coba tegarkan kembali Hati yang terusik ini Kuat meski sendiri Tanpa ada hati lain yang menemani. Sejuta Tangis Lihatlah mereka meringis Menahan hati yang menangis Lemah tanpa daya bagai teriris-iris Terselubung duka yang berlapis-lapis. Harta benda pergi Keluarga entah masih hidup atau mati Dirinya di rundung sepi Di tengah keramaian bencana yang bertubi-tubi. Tak hanya gempa namun tsunami Menelan jiwa dan materi Terlukis sejuta tangis Pada hatinya yang terkikis. Baca Juga 25+ Ide Usaha Modal Kecil Yang Wajib Kamu Coba! Puisi Pendek Cinta Salah satu hal yang sering sekali dijadikan tema puisi adalah cinta. Terkadang memang ketika merasakan cinta kita mendapatkan inspirasi untuk membuat sebuah karya termasuk puisi pendek. Di bawah ini beberapa contoh puisi pendek tentang cinta Akankah Cinta Kurasa cepat degup jantungku Nafas semakin memburu Sesak dada bagai terhalang batu Seribu rayuan jatuh di hadapanku Namun hanya ada satu Telah mampu luluhkan kalbu. Siapa dia wahai pelukis rindu Teka-teki penuhi ruang otakku Ingin sekali ku berjumpa denganmu Namun apalah waktu tak berpihak padaku. Ku kemas bayang wajahmu Dalam ruang yang semu Namun nyata ada padaku Inginku jaga sepanjang waktu Mungkin saja ini takdirku Akankah ini cinta untukku Wahai engkau penghuni hatiku. Ku Arung Cinta Bersama Rindu ini menyiksa diri Cinta ini penuhi hati Angan bersamanya selalu saja menggelitiki Diriku yang ingin laki-laki penyejuk hati. Detik waktu berputar tanpa henti Doa kepada yang Maha Membolak-balikkan hati Teguhkan hati untuk selalu menjaga diri Persiapkan diri menjemput pujaan hati. Kini Doaku terjawab lewat akad yang suci Oleh laki-laki teman hidupku kini Meniti bersama di atas bumi Mengarung cinta bersama Menggapai surga dari-Nya. Ketika Jatuh Cinta Cinta Datang dengan tiba-tiba Tanpa salam tanpa sapa Namun mampu membuatku bahagia. Cinta mampu lepaskan dahaga Cinta mampu hilangkan duka Cinta mampu hangatkan suasana Cinta dan cinta Begitu indah tersimpan dalam dada. Aku terhanyut dalam kata-kata Yang selalu keluar darinya Aku larut dalam senyumnya Aku luluh dalam pandangnya Wahai laki-laki yang selalu ku puja Inikah rasa ketika jatuh cinta? Jatuh cinta Buatku bahagia… Kan Ku Pinang Termenung diantara riuhnya senja Bibirku membisu tanpa kata Mataku seakan sedang bicara Mengingat wahai dikau cinta Wajahmu nan rupawan sejukkan jiwa. Senyummu lelehkan setiap detik waktu Tergerai manja rambutmu Bibirmu merona membingkai wajahmu Lembut suaramu membuatku rindu. Tunggulah sayang kan ku sapa dirimu Kan ku pinang kau dengan cintaku Lewat akad suciku kepadamu Di hadapan ayahmu Dan Tuhan yang Maha Tahu. Baca Juga 28+ Usaha Rumahan yang Menjanjikan Beserta Tips Sebelum Memulainya Puisi Pendek Islami Islam merupakan sebuah agama yang indah. Berbagai karya bernafaskan Islami dapat meneduhkan kegalauan hati dalam kehidupan kita. Seperti contoh puisi pendek bernafaskan Islami berikut ini yang menginspirasi Do’aku Malam begitu kelam Tanpa wajah bintang dan rembulan Angin berbisik di sela-sela dedaunan Lengking jangkrik tepis kesepian. Mungkin hujan akan segera tiba Melepas bumi penuh dahaga Kering layu tanpa tenaga Menanti penuh asa.. Tiba-tiba Gelegar petir pekakkan telinga Menyambar pucuk pohon disana Hingga tak lama Hujan deras turun dari langitnya Pengobat bumi akan rindu airnya… Ku tengadahkan tangan memohon kepada-Nya Ya Allah Berkahilah setiap langkah kakiku Berkahilah setiap hembus nafasku Berkahilah setiap degub jantungku Ingin bahagia selalu ada dalam hidupku Karena hanya kepada-Mu Ku pinta semua harapku Wahai Tuhan Sang Pencipta diriku…. Jangan Sekarang Tuhan Aku tau Bumi ini kering karena kuasa-Mu Gunung itu muntah karena takdir dari-Mu Laut itu tumpah karena keperkasaan-Mu Tanah ini berguncang karena-Mu. Tuhan Inikah peringatan dari-Mu Atas dosa-dosa manusia ciptaan-Mu Masih saja manusia lalai akan teguran-Mu Larut dalam foya-foya pengikis waktu.. Aku takut akan ini Dimana Engkau akan mengambil sepertiga Demi sepertiga kenikmatan dari langit dan bumi Dimana akan tiba aku lunglai Makanan minuman tak ada Handphone tak ada Bahkan keluargapun lupa Hanya ada iman mampu kuatkan jiwa Dzikir bertasbih kepada-Nya Akan lepaskan lapar dan dahaga Apa daya lemahnya iman… Jangan sekarang Tuhan Aku tak ingin merasakannya Ku kuatkan ibadah kepada-Nya Mengharap ampun dari-Nya…. Baca Juga Cara Mengatur Spasi di Word Karakter, Kata dan Paragraf Puisi Pendek Keindahan Alam Alam yang indah merupakan suatu karunia dan berkah Tuhan. Seperti halnya negara kita Indonesia yang telah dikarunai pemandangan alam yang indah di hampir siap sudut wilayahnya. Ketika menikmati keindahan alam, terkadang kita jadi memiliki inspirasi untuk membuat karya puisi. Berikut ini contoh puisi pendek yang menceritakan tentang keindahan alam Keindahan Alam Angin berdesir daun-daun menari Air gemericik burung kicaukan langit tinggi Tubuh hijaunya rebahkan diri Manjakan mata sejukkan hati. Sungguh indah alam ini Berpayung kemegahan langit biru hiasi bumi Awan bagai kapas putih melati Taburkan keelokan yang menginspirasi Untuk diriku berpuisi.. Harapku semua akan tegar berdiri Temani sajak-sajakku ini Janganlah sirna terhapus perbuatan keji Oh alamku teman sejati… Tarian Ombak Ku peluk lutut hingga dadaku Beralas pasir putih nan lembut bagai debu Tak henti angin menggelitiki diriku Lewat helai rambut tergerai malu. Ku jatuhkan pandangku ke laut biru Menunggu ombak datang padaku Lewat tarian ombak pembawa rindu Pembawa berita dari kekasihku Yang datang dari tanah orang bermata biru.. Hingga tiba waktu Ia menari meliuk-liuk menghibur kalbu Datang menyapaku Menyapu lembut jari-jari kakiku Tinggalkan buih-buih rindu Dari dan untuk kekasih tercintaku… Hujan Pagi Hari Ku lihat dari balik jendela Langit begitu murung dipandang mata Awan bagaikan kumpulan kapas hitam Semakin tebal semakin kelam Akankah hujan akan tiba? Meski pagi baru saja bangkit dari mimpi. Enggan ku sibakkan selimut penghangat diri Angin berdesir menelusuri kamar tidurku kini Dan benar sebentar lagi Hujan akan tiba di pagi hari Mungkin akan mengantarku bermimpi lagi Di atas ranjang empuk beraroma melati.. Senja Sebentar lagi ia akan pergi Tinggalkan terangnya siang hari Perlahan berangsur jauhkan diri Menuntunku menjemput mimpi. Kini ia berdiri Di atas garis kaki langit Ia nampak tersenyum legit Tepis kehidupan yang pahit.. Sungguh elok Jubah emasnya manjakan pandangan Tersimpan dalam angan Suguhkan kenikmatan setiap insan Wahai senja yang rupawan… Puisi pendek dapat lebih mewakili isi-isi hati dari pada proses dokumentasi yang lain. Terkadang menulis puisi-puisi pendek di perlukan untuk menggantikan hati yang lelah dan mulut yang enggan terbuka. Dalam pembuatannya menghindari unsur sara adalah hal mutlak yang tidak boleh diabaikan. Itulah beberapa contoh puisi pendek yang bertemakan tentang kehilangan, cinta, Islami serta keindahan alam. Masih banyak lagi hal-hal lain di sekitar kehidupan kita yang dapat dijadikan puisi. Untuk itu teruslah berkarya dan menghasilkan puisi-puisi indah yang menginspirasi serta menenangkan hati. CeritaDaerah Peninggalan Warisan Budaya 4 Maret 2016 08:40 Puisi Pendek Menyentuh Hati [Lengkap] Contoh Puisi Singkat Puisi Pendek Menyentuh Hati [Lengkap] Contoh Puisi Singkat. Di Malaysia cerita serupa berkisah tentang Si Tenggang yang berasas dari kisah lebih awal lagi pada 1900 dalam buku Malay Magic yang ditulis oleh Walter William Padang Kota Tercinta, di Padang Kita Bercinta - teringat sajak Leon Agusta & Rusli Marzuki Saria Sebuah malam absurd dengan sepasang gagak yang bertengger di tiang katedral setengah roboh, langit dengan gerakan awan berhemburan tertembak cahaya lampu watt, aroma garam-pala-merica lembab terkirim dari sebuah ruangan dan tajam aroma alkohol sampai dari ruangan lain—aku berusaha menulis sajak tentang kota di bawah perlintasan jalan dengan billboard besar bertuliskan SELAMAT DATANG. Aku jadi ingat Leon muda yang tahunan membangun kota dari bahasa sajak, juga Rusli muda yang dengan genitnya menulis kisah Puteri Bunga Karang di antara kisah percintaan purba lainnya di sehamparan pantai Padang. Sebuah malam yang absurd, kota yang mabuk dalam beratus lagu ombak gila, beratus sumpah pembatuan manusia, serta orang-orang yang hibuk dengan siasat bercinta. “Kota ini, cintaku, dibangun dari getaran saluang dan dendang, dari alunan rebab dan gamad, juga aroma kamu di dalam kisahnya,” aku bayangkan Leon dan Rusli muda serasa telah menghentikan ayunan ombak pada batu karang setelah membisikkan sajak pada pacarnya. “Di kota ini, cintaku, meski hujan bergerak lamban tapi dibenamkannya kita dalam bertahun cerita tentang pelayaran,” dan seperti ada yang membenam di arah samudera sana, barangkali sebentang pulau, atau kapal-kapal gadang yang terhempas di antaranya. Tapi pada sebuah malam yang absurd, sebuah malam di mana Leon dan Rusli entah ada di mana, aku dan beberapa teman penyair lain telah membangun beberapa ruang di bagian lain kota. “Di sini, cinta seperti kematian yang berulang, bunuh diri yang berkali, atau serupa celana sobek yang kita jahit kembali,” gerutu yang serupa deru pecahan kaca toko dilempari batu, tembakan lampu watt yang berlahan lindap, tulisan billboar serasa mengucapkan selamat jalan. Segalanya diam dalam bahasa sajak, segalanya beralih dari malam. “Padang kota tercinta, di Padang kita bercinta…” aku menulis sajak tentang kota di bawah perlintasan jalan dengan billboard besar, kisah percintaan yang hambar, dan segelas kopi dengan gula yang berulangkali ditakar. Catatan'Padang Kota Tercinta' merupakan slogan kota Padang yang oleh pemerintahan diambil dari judul sajak Leon Agusta. Pada masa pemerintahan kini, slogan tersebut ditambahkan dengan kalimat 'Kujaga dan Kubela.' Sedangkan 'Puteri Bunga Karang' merupakan judul sajak Rusli Marzuki Saria, ia juga seringkali menulis sajak tentang padang salah satunya tentang Hiligoo. Puisi Padang Kota Tercinta, di Padang Kita Bercinta Karya Esha Tegar Putra Kalianadalah guru ku. Kumpulan ilmu dari kalian kugunakan. Suatu saat nanti dan ajaranmu akan selalu kuingat. Itu semua demi masa depanku. Ayah, ibu, Aku mencintai kalian. Seperti aku mencintai Tuhan. Semoga Tuhan membalas kebaikan. Pada kalian di surga yang indah nanti.
Puisi Singkat – Siapa yang tak suka dengan puisi? Alas kata-katanya yang boleh mewujudkan seseorang baper tentunya sangat diminati sekali, bahkan makanya para kawula muda nan hijau menyukai dengan puisi itu sendiri. Namun terkadang kerjakan para kawula remaja yang bau kencur mengesir puisi bukan suka dengan puisi nan ditulis secara janjang yang mencapai beberapa halaman, sehingga para kawula akil balig koteng makin menyukai syair singkat tinimbang dari syair tinggi itu koteng. Puisi Sumir Tentang Cucu adam tua Pria Tercinta Tugas Seorang Ayah Ibu Aku Beruntung Puisi Singkat Tentang Cinta Tentangmu Tentangku Anganku, Anganmu, Angan Kita Tetapi Dia Rasa Sesaat Luka pada Bidadariku Ikrarku Untuknya Kerelaan Hati Ikatan Dua Hati Sebuah Impian Eksak… Pasti… Paradigma Puisi Singkat Adapun Rindu Aku Kangen Waktu Mimpi Puisi Ringkas Tentang Kehidupan Terik Tidak barang apa Amnesti Puisi Sumir Adapun Agama Cahaya Suci Tentang Hati Cahaya Ilahi Invitasi Kebaikan Tembang Singkat Yang Bisa Bikin Baper Takluk Doaku Cuma Untukmu Mati Ini Kisahan Tentangmu Jejak Dalam Udara Rasa Isyarat Yang Entah Aku Dan Hujan Lebih Dari Peroi Televisi Sudut Pandang Seuntil Abuk Ketegaran Di Kerumahtanggaan Bis Manjapada Saat ini Judulku Cerita Perjuanganku Anak Nakalku Koran Kebudayaan Tak Puas Kehilangan Drakula Dan Kelelawar Berdasi Jagalah Diriku Taman Maaf, Aku Lupa Selamat Jalan Teman Teman Perbangkangan Sahabat Di Kala Hujan angin Sajak Singkat Selamat Perkembangan Tidak Akan Pernah Lupa Di Koridor Sekolah Ungkapanku Padamu Perumpamaan Sepasang Sendal Jepit Tembang Singkat Jalan Halikuljabbar Marhaban Ya Ramadhan Puisi Singkat Jalan Hikmah Puisi Pendek Tentang Orang tua Orangtua seringkali dijadikan andai tema bagi batik puisi. Orangtua memang silam penting dalam kehidupan kita. Maka dari itu kita memadai mengapresiasinya salah satunya dengan prinsip mewujudkan puisi. Berikut puisi sumir nan bertemakan orangtua Pria Tercinta Kenangan pertamaku adalah dibonceng pit oleh pria berkaos merah Menyiram bunga jadi agenda yang ditunggu, karena kupunya alasan bagi bermain air Dia jadikan berkeliling kampung dengan roda sebagai hal distingtif Beliau jadikan menyiram rente sebagai permainan paling menyenangkan di dunia Dialah lanang mula-mula nan pernah kucinta Tugas Seorang Ayah Ada okta- tugas seorang ayah bagi putrinya Pertama, menggendongnya begitu menyapa manjapada Kedua, menjadi n antipoda dolan meski harus sampai merosot berguling Ketiga, mengantarkannya ke sekolah pada hari purwa Keempat, memarahinya ketika primitif pulang ke rumah di rasi muda Kelima, beraksi galak kepada para lelaki yang berusaha mendekati putrinya Keenam, menyerahkan tugasnya sreg khalayak lain Ketujuh, memohon makhluk itu bikin menjaga putrinya dengan baik Kedelapan, menyembunyikan kesedihannya di hari bahagia sang putri Ibu Sembilan bulan mengandung Melahirkan dengan bertaruh nyawa Meneteki hingga dua tahun lamanya Menjadi guru yang paling mula-mula sonder upah pun rela Merawat, mengasuh, melembungkan… Setelah semua yang ibumu lakukan, apa masih pantas kau nekat membangkang? Aku Mujur Aku beruntung menjadi anak asuh kalian, wahai ayah… duhai ibu… Karena aku masih dimarahi jika terlambat shalat Aku berbahagia menjadi anak kalian, duhai ayah… duhai ibu… Karena aku masih disuruh untuk mengaji setiap harinya Aku beruntung menjadi anak kalian, wahai ayah… duhai ibu… Karena aku selalu dicari jikalau memencilkan sebatas tiga jam dan tak mengirimkan kabar Aku membujur menjadi anak asuh kalian, duhai ayah… aduhai ibu… Karena aku dipaksa lakukan bersantap sehari sampai tiga bisa jadi Ya, aku beruntung menjadi anak kalian… Puisi Ringkas Tentang Cinta Kamu pernah merasakan cinta? Seandainya ya apakah anda pergaulan mengungkapkan apa yang kamu rasakan itu dalam bentuk syair? Jika masa ini beliau sedang merasakan cinta dan ingin menuangkannya dalam bentuk syair, berikut ini referensi atau contoh puisi singkat yang bertemakan cinta Baca Pun Puisi Sekolah Tentangmu Tahu-tahu lebur hatiku Mendengar permintaan maafmu Apakah aku bukan yang terbaik bagiku Ku tak senggang, saja kau yang luang Akan kulakukan segala apa lagi untukmu Meski itu menghancurkanku Akan kulakukan apa pula maumu Asalkan kulihat pun senyum itu Tentangku Salahku, ini tidak tentangmu Kau hanya pikirkan dirimu Dan kau mutakadim relakan aku Agar aku bahagia untukmu Doang kaulah yang kumau Belaka kaulah bahagiaku Maka janganlah menjauhi dariku Walau apa yang terjadi padamu Anganku, Anganmu, Angan Kita Siapa nan akan menyangka Bahwa kaulah takdirku dari-Nya Siapa yang akan menyahajakan Bahwa berdua kita makara bersama Bisik mimpi manis penuh suka Lirih doa terpanjat sampaikan cita Mohon ceman akan sambutan besok Debar memulai hari awal kisahan kita Hanya Dia Andai dia tahu, sejak lewat Doang namanya yang suka-suka Di tiap detak jantungku Suatu per suatu helaan nafasku Aku seorang tak mengidentifikasi Rasa yang terlambat kusadari Tapi yang pasti, Sejak dulu namanya telah penuhi dalam hati Aku akan merasa bahagia bila kulihatnya tertawa Dan hancurlah aku detik air mata basahi pipinya Karena yang kumau hanyalah senyumnya Kendati aku harus bablas dari hatinya Rasa Sesaat Kurasakan keserasian, saat menatap ain teduhnya Kurasakan ketegaran, begitu adv pernah dirinya ada Kurasakan kenyamanan, ketika meluluk senyumnya Kurasakan kebahagiaan, perian mendengar tawanya Semoga ini bukanlah rasa sesaat yang datang dengan mulai-tiba Semoga ini bukan untuk tentatif, karena aku tak meminang Sungguh diri ini tak rela Bila kemudian rasa ini tiada Ku memang tak sempat tentangnya Yang kurasa hanyalah majuh Luka sreg Bidadariku Gemuruh halilintar menyambar Dahsyatnya badai mendepak Tak lagi kurisaukan Melihatnya menangis berlinang Tak sanggup hadang sakitnya rasa Melihatnya berurai air Netra Tak congah menahan amarah usia Plong kasihnya yang tlah bikin luka Biar kubuatnya menyesal Karna torehkan jejas sreg bidadariku Cak agar kubuat perhitungan Karna telah hancurkan jiwaku Ikrarku Untuknya Dengarkanlah ikrarku untuknya Bahwa ku kan slalu ada Dan kan kujaga senyumnya Kan kubuat dirinya bahagia Kuberharap ini tuk slamanya Karna dialah semangat jiwa Kerelaan Hati Jujur semata-mata aku bukan rela Melepasnya memencilkan dariku Sungguh rasa ini tak kuasa Relakan dia menjauhiku Misal sama bisa kugapainya kembali Tidak akan kubiarkan ia pergi Laksana saja sanggup kurengkuhnya juga Morong slalu kujaga di sebelah Ikatan Dua Hati Kicauan penis pagi Semarakkan firasat Bintang yang menjadi saksi Akan ikatan dua lever Hari ini ku begitu gembira Kan kudapati selalu dirinya Tiap kali kubutuhkannya Begitu pula baginya Sebuah Impian Kurentangkan tangan bikin menggapaimu Tetapi aku hanya menjangkau debu Beliau makin semenjak sejangkauanku Sira lain ada di sampingku Dan aku kembali tersadar, bahwa kamu ialah sebuah impian Nan menyitaku dari kenyataan Eksak… Karuan… Eksak… pasti… Segala hal di bumi ini Dapat diperhitungkan dengan teori Lalu akan benar-bermoral terjadi Eksak… pasti… Tapi adakah yang pasti Bila sudah menyangsang dengan lever Karena hati sulit dijelajahi Karena hati tak bisa didaki Eksak… pasti… Kebolehjadian bisa saja terjadi Terkecuali apa tentang hati Komplet Arketipe… Satu kata milik Nan Kuasa Juga digunakan makanya turunan Transendental… Harga mutlak untuk didamba Walau hanya jadi jenama Konseptual… Bukan niskala tanpa makna Karena memang positif adanya Sempurna… Kelihatan jelas sudah lalu semua Setelah hadir di depan mata Sempurna… Rasa hari-waktu yang tercecer Sejak kita berdua bersama Puisi Singkat Adapun Kangen Ketika seseorang merasakan kehausan, plong hari itulah terkadang muncul inspirasi kerjakan takhlik karya sajak. Sebagai halnya hipotetis puisi singkat berikut ini yang terinspirasi dari kejadian dimana seseorang sedang merasakan kerinduan. Inilah cermin-eksemplar puisi pendek tersebut Aku Ribang Apa kabar? Kau sedang apa? Undangan darimu telah kuterima Rasanya sama dengan baru kemarin kita masih bersama Inilah hayat, kita hanya boleh berencana Nyatanya ikrar memang tak dapat sembarang ucap Duh, meski hati masih tak rela Untukmu aku pun masuk bahagia Musim Periode terus berputih Menapaki garis hidupku Nanar menatap pilu Bangun akan terus merindu Takkan ada pun dirimu Kecuali di lubuk hatiku Bolehkah kuputar waktu Lagi ke musim itu Ketika ku masih bisa menatapmu Impi Aku memimpikanmu semalam Intern mimpiku, kau menolak untuk menjauhi Apa artinya itu? Kau seorang yang tak pernah lagi berbagi embaran Seolah semua yang terjadi hanyalah anganku sendiri Sajak Singkat Tentang Spirit Tema untuk menciptakan menjadikan puisi memang bisa hinggap berpangkal mana saja. Lain terkecuali kehidupan kita sebagai individu yang kadang mumbung dengan lika-liku. Inilah beberapa abstrak tembang sumir dengan tema arwah Elusif Tertatih melangkah dalam balut magrib Hilang asa menghadapi dunia Hanyut ditelan duka berpenyakitan Runyam, sungguh rumpil Tidak sanggup rasanya diri ini boleh Bikin melawan siapa yang adv pernah Takut bukan akan bisa tempat Bukan barang apa Sekiranya kau merasa lelah mutakadim Bukan apa kau berhenti Jika kau cak hendak berkeluh kesah Lain apa kau hindari sepi Semua sudah lalu ada nan mengatur Tak perlu sampai sedikit tidur Jika kau pandai bersyukur Tak akan perlu lakukan terpekur Lepas Hilang telah tidak pasti arah Lepaslah semua sauk kesah Berharap saja dapat berserah Tidak teradat mencari siapa yang salah Layak aku saja yang mengalah Baca Juga Tembang Kemerdekaan Sajak Singkat Tentang Agama Agama kembali seringkali menjadi sebuah ide tema yang bagus untuk membuat suatu karya seni. Tak terkecuali karya seni puisi. Di bawah ini beberapa lengkap puisi nan bernafaskan keimanan Cahaya Suci Ingin aku menghentikan waktu Agar tak meninggalkan cahaya itu Yang mutakadim kurengkuh dalam pelukku Karena lain mau aku menangis pilu Begitulah rasa hatiku Detik kurengkuh sinar itu Akan halnya Lever Bukan bisa sekali lagi ada ragu mengganggu Bukan izinkan suka-suka rasa enggan menyerbu Karena hati enggak buruk perut menggebu Cak bagi terus berkata mau Cahaya Ilahi Secercah binar menyinari Mengusir liar yang telah kuasai Seluruh pangsa di penjuru hati Janjikan ini adalah satu tindakan suci Demi tegaknya kalimat Ilahi di bumi Walau mungil dan seolah bukan signifikan Bila hinggap lagi panggilan ini Akan cak semau perlawanan berseri Invitasi Kurnia Satu undangan datang Invitasi untuk arti Rasa rikuh menyerang Tapi tak tahu barang apa yang harus dikatakan Maka momen masa menjelang Melangkah kaki dengan enggan Saat-detik terus ajal Tidak juga membunuh ragu Tak gemar diri menunggu Hanya termangu sepanjang periode Tanpa kepastian kapan akan berlalu Puisi Sumir Yang Bisa Bikin Baper Bagi para kawula remaja yang sedang mencari referensi puisi singkat baik bakal mengamalkan tugas atau hanya ingin membaca puisi saja. Berikut ini adalah koleksi puisi pendek yang bisa bikin baper dan bisa pula bikin dijadikan perumpamaan referensi Menyerah Maafkanlah aku, nyatanya aku harus menunduk Aku sudah lalu mencoba untuk bertahan menghadapi semua ini, namun nyatanya aku bertambah terluka Maafkanlah aku, nyatanya aku harus takluk Sepatutnya ada aku ingin tetap bertahan, namun hati ini tidak boleh menerimanya Maafkanlah aku, nyatanya aku harus menyerah Lukaku sudah lalu suntuk dalam, sehingga membuat hati ini berbunga bergelimangan bakat Maafkanlah aku, nyatanya aku harus menyerah Menghentikan setiap langkah serta menutup lungsin narasi tentang kita Maafkanlah aku, nyatanya aku harus menyerah Doaku Namun Untukmu Internal setiap detak jam yang berdentang, aku senantiasa menyebut namamu Dan diantara tiap tujuh titik kehinaan diri Serta di atas tiap paisan babut Semoga semuanya start dan sebatas menumpu langit kerjakan runtuh juga ke bumi sebagai hidayah yang agung Lengang Itulah sebabnya, Kita tidak mungkin lagi untuk melangkah bersama Maka dari itu, aku akan senantiasa menuliskan syair-syair hati Dimana setiap atma yang cak semau di dunia ini bisa kuatur semauku Lantas kau dan aku menjadi kita yang enggak bisa dipisahkan Aku hanya bisa menjuluki setiap kenangan untuk menggertak kebisuan Hanya ia tak pernah datang sendirian Ia rajin datang dengan kerinduan Aku pun terkenang jika satu hari tubin tangan kita tercalit Lalu terlelap bersama di bawah saku langit satu sejajar bukan Tentunya mati ini senantiasa menghantarkan rinduku puas dirimu Ini Kisah Tentangmu Engkau bilang, kamu tak juru berkata-kata Namun setiap prolog-kata yang kamu ucapkan membuatku tersangkut-sangkut Bagimu, kamu bukan terlalu senang akan mengungkap rasa Saja setiap isyarat yang kau berikan membuatku tidak pertautan lupa Bagimu segala yang kamu perbuat tidaklah spesial Sekadar minus kamu sadari, bagiku terlampau istimewa Demikianlah mengenai dirimu Dan aku, sungguh lain medium memujimu Jejak N domestik Udara Coba lihatlah Sekumpulan burung-burung sedang seberang di kotaku Yakni di atas langit senja yang warnanya sendi memekat Yang beriringan ditelan san malam Mereka lagi memencilkan dan pening berlalu begitu saja Sedang aku, aku mencucut kangen di jejak-jejak yang semakin ketika semakin musnah Aku minta kau mencintaiku seperti hal nya udara Meski nampak kasat, namun kau senantiasa isap selamanya Rasa Lantas, biarlah sementara begini sekadar Tepatnya akan kubiarkan semuanya begitu juga ini titik Barangkali hati ini juga teristiadat perian untuk menghapusnya Karena sesungguhnya aku pun telah teristiadat dengan keberadaanmu Dan sesungguhnya, karenamu ada kangen yang tiba tertata Dan kini, aku mendalam tidak bisa sekali lagi mengelabui rasa yang cak semau Isyarat Yang Entah Tepat plong undakan momongan tangga yang ke panca Seorang perindu menengah duduk menatap sang awan tunggang Dia senantiasa tetap tabah menunggu tanda-tanda nan entah Namun sesungguhnya kau telah salah puan Jika kamu menganggapku setabah itu Maka justru aku lah yang tak sanggup untuk menahan rindu Karena aku kembali sama sepertimu, senantiasa mencurahkan rindu pada aksaranku Sedangkan tepat dikeningnya Waktu senantiasa melukis kerut secara perlahan Aku Dan Hujan Jalan itu kembali mulai menghitam Basah dihinggapi sang hujan Namun aku, aku merengut kering maka dari itu kemauan yang tak melesap Gerimis yang turun senantiasa menghapus jejak apapun Semata-mata kasih untukmu tak akan pernah hilang n domestik hitungan tahun Kian Dari Bertabur Seperti halnya pisau tajam nan menusuk hati Kamu tidak pernah bisa untuk dilepas lagi Malar-malar bisa setakat menusuk rasa hati Adalah palagan dimana aku membirai indah namamu Aku hanyalah serpihan puing yang tepok di intern hatimu Dan mau ku ceritakan setiap kehancuran nan ku rasakan ini Namun, kau seolah tidak pernah peduli Maka lain mampu lagi ku satukan kepingan hati Televisi Sejak munculnya bumbung kilat katoda Sebuah sihir telah bersentuhan dengan alam dunia Tentu belaka, sinarnya mulai merusakmu Teragendakan mengubah setiap perilakumu Kini, kau pun menyentuhnya Belalah menggesernya ke arah kanan ataupun ke jihat kiri Seolah-olah kalian silih berinteraksi Sementara itu kau doang terperdaya maka itu makanya kilauan beserta sihirnya Sudut Pandang Kita merupakan khalayak yang lahir di dalam kas dapur nan sama Namun menyibakkan ma disaat peristiwa yang berbeda Aku yang menolongnya, sedangkan kau, kau yang mencacinya Akan tetapi, kau lah yang jeli. Menengah aku, aku hanya tertipu belaka Dan ini, ini hanyalah ki aib sudut pandang Menganggap orang yang kaya berlebihan atau menganggap orang miskin yang keterlaluan Sedang netra rahim melihat itu semua sangat sekelas Kita semua lahir mulai sejak rahim yang sama, yakni sebuah ki gua garba yang bernama keadilan Sebutir Debu Aku hanyalah sebutir debu yang tercampak oleh angin Yang boleh memburamkan kilau yang datang Aku kembali sadar, aku enggak pantas berada di atas suci Dan tidak bisa menghindar Kala angin mulai menghempaskanku lagi Aku lagi kembali terbang Hanya saja aku kecut hati seperti halnya nihil yang mengharap udara Atau seperti halnya debu yang di tengah gersang mengharapkan hujan Oh kilangangin kincir, hentikanlah aku bersumber terbang Kesabaran Sebuah gubug bambu, baginya sudah sama dengan istana Perut yang senantiasa berbunyi, sudah seperti berkicau di intern hidupnya Meskipun terasa pahit, ia berusaha menelannya sebagaimana rasa manis Bersyukurlah kunci seyogiannya ia tak menangis Ia melangkahkan kakinya, dan saat ini terjaga garis-garis pecahan Setiap duri senantiasa menghalang badan Wajahnya senantiasa menahan setiap kesakitan Dan senantiasa menyebut etiket-Nya di dalam jiwa Di Privat Bis Ku lihat luasnya langit di kaca jendela Ia terlihat bergoyang terarah Kemanakah tampang yang ada dua kaca perputaran udara itu Yang dahulu, beliau mengecil dalam pesona Pertama kamu yaitu alas kata Lalu memulai pelawatan dari kota ke kota Demikianlah terasa cepat Kita sekali lagi pasti akan tersentak Karena waktu yang henti sudah lalu biasa Dunia Kini Minggu di pagi itu pun mulai merebak Bagaikan patera-daun cengkar yang berlepasan Saat semuanya sudah mulai terlupa Semua itu pun akan berubah Dan ada pula sekelompok manusia yang berencana buat merubah Yang salah seolah-olah menjadi hal yang absah Dan nan aneh seolah-olah menjadi terlihat wajar Maka hati-hatilah wahai cinta Itulah hal marcapada sekarang Judulku Setakat sore ini, saya bukan tahu segala apa judulnya Ya, apalagi kalo tidak kop hidupku Apakah aku tersurat koteng yang hebat Ataukah doang sekedar makhluk stereotip tetapi Atau lebih-lebih aku termasuk ke intern orang yang pecundang Sungguh, hal tersebut membuatku suntuk lalu keruh Jadi bagaimana dengan semua ini Apakah aku harus memencilkan ke tempat yang lain Demi apapun, semoga aku bisa menemukan jati diriku yang selayaknya Kisahan Perjuanganku Sejak semula aku start mengenal dunia Sejak itu pula lah aku start mengerti maslahat kehidupan Banyak cerita yang telah selama ini aku lewati Demi mengajar sebuah impian yang selama ini aku harapkan Setiap narasi nan mutakadim ku lalui tidak akan pernah terhapus di internal ingatanku Adapun pertentangan kehidupanku, yakni bantahan cak bagi meraih segala impianku Cak agar banyak hambatan yang harus aku lalui Tetapi bukan itulah yang membuatku dapat tungkul Namun karena atma ini membutuhkan kerja keras serta pengorbanan yang amat besar Maka semenjak itulah tidak ada kata menyerah sebelum segala apa impian tercapai sesuai dengan tujuan Anak Nakalku Kemana saja beliau pergi setakat mukamu teramat kumuh Kesayanganku menjadi kumuh seperti ini Kamu tahu? Aku juga ikut mencarimu sampai kumuh Dan mencuci semua baju serta sepatumu Aku pun menemukan permen tiras menempel di sumber akar sepatumu Dan aku tahu, itu ialah permen kejai kepunyaanmu Aku pun sempat, jikalau kamu bermain di arena sampah di taman sana Sangat pusing melihatmu Cuma, demi apapun aku tidak sanggup tidur tanpa dirimu Oh anakku, kesayanganku Koran Tamadun Hembusan angin seolah-olah menghela nafasnya Kilap lagi seolah-olah membawa bebannya Pucuk-pucuk pepohonan terlihat meronggeng-nari Dibuat mabuk oleh air haram basyar Bumi pula menginjak malas menjaga anak-anak asuh bani adam Terbukti dengan lempeng-lempeng keraknya yang senantiasa berjingkrak Individu-manusia bertambah tatap bermain silat lidah Kamil dengan aksesoris masker pupuk di mukanya Hatinya pun entah bersembunyi di sudut mana Kali ia pun takut pada tuannya Beliau tidak sempat arah jalan menuju pulang harus kemana Maka bersumber itu, segalanya kian berubah menjadi gelap dan berantakan Apakah peristiwa tersebut sahaja seumpama tajuk laris pecah koran-kronik semata? Atau apakah semua ini memang ujung dari sebuah peradaban? Tidak Plong Tidak pada kah kau mengaram hutan sudah berangkat menguning Wai-sungai sudah teracun dengan limbah-limbah pabrik yang tidak bertanggung jawab Ikan-ikan pun mulai mati tiada tersisa Insan pula binasa tiada pangan Sedangkan uang-persen mulai melembak Bukan bisa ku hitung berapa jumlahnya, mataku pun ikut slalu dengan harta nan sedang aku lihat Namun aku tidak tahu apa bunganya dari harta tersebut Kekurangan Bukankah anda sendiri nan merusak suburnya tanah surgamu Maka jangan heran apabila tanahmu tidak kembali subur Maka jangan heran apabila lautmu bukan kembali indah Bukankah beliau sendiri yang merusaknya Yakni dengan kedua tanganmu yang penuh dengan pembukaan serakah Ia mutakadim menjadikan kalimantang sebagai pemuas nafsumu sendiri Dan kau pun bukan memperdulikan lagi anak cucumu Apakah kau tidak pertautan berfikir perihal keturunan kita Mereka pun berhak mendapatkan tunggul yang waktu ini kita pijaki Drakula Dan Kelelawar Berdasi Jika saja di zaman ini Bram Stoker adalah basyar Indonesia Para kelelawar berdasi adalah inspirasi dari mereka Yaitu menghisap darah dari sesama mereka sendiri Dan menggelandang kering pamor dari batih mereka sendiri Bagaimanapun juga mereka adalah hamba allah nokturnal yang bertopengkan sekadar Bakal mereka sengkeran tidak membuat serik dan menyerah Pada zaman saat ini kelelawar berdasi sesungguhnya bukan yang makan nasi Melainkan mereka hanya burung kedudukan sebagai gelanggang untuk berpose Jagalah Diriku Aku melanglang, terus berjalan tiada henti Menyisir setiap jejak langkah bumi pertiwi Sonder mengenal putus asa, tan tidak mengenal rasa linu Dalam perjalananku sejauh ini Tanahnya nan subur dan kaya Airnya yang senantiasa mengalir disetiap detiknya Cintailah lingkunganku seluruh kekayaanku Taman Taman ini, taman milik kita berdua Lebarnya pun enggak luas, sangat katai Saja ada satu yang tidak kekeringan di dalamnya Bagimu medium aku dulu cukup lelah Bunganya juga enggak berpuluhan warna, hanya beberapa saja Padang rumputnya kembali enggak sepermai karpet Cak agar tidak halus dipijak suku Namun bukankah itu semua tidak gudi bagi kita Karena ujana itu milik kita berdua Saat kau menjadi kembang, maka aku lah yang menjadi kerawai. Begitu pun sebaliknya Meskipun kecil, namun inilah bekas kita. Tempat dimana merenggut mayapada serta usia Baca Juga Puisi Berantai Ampunan, Aku Lupa Maafkanlah aku inversi Kamu memanglah bukan penyimak cerita yang baik Kamu sekali lagi bukanlah penanggap yang berjaya Cuma setidaknya, anda lah penutup cerita pecah semua ini Seringkali kamu menjadi pusat perhatian disetiap akhir cerita dan engkau pun dulu bermanfaat Tentunya itu lain menjadi penyakit bukan? Ternyata kamu memanglah masih sahabatku Dan aku akan senantiasa menganggapmu Selamat Kronologi Teman Teman, kamu lah rang nyata dari sebuah penghargaan Sedangkan musuh, dia lah bagan semu dari sebuah ujian Sedangkan hal-situasi yang paling saya takutkan dari koteng n antipoda adalah ketika aku melihat punggungnya Dan ia semakin jauh tidak menoleh komoditas sedetik Teman Perjuangan Ayolah kawan, apakah kamu lupa? Bukankah kamu perhubungan berkata pada diriku Bahwa cerita bukanlah sebuah hasil serta pamrih melainkan sebuah proses perjalanan Ia kembali juga pernah berkata bahwa setiap perjuangan tak terserah yang sia-sia Persangkalan pun tidak akan perikatan terserah habisnya Jadi, kok kamu malah tidur di perdua-tengah keramaian zaman sekarang? Sahabat Di Kala Hujan Duhai teman aku ucapkan terimakasih Di paruh gerombolan turunan yang berseragam Serta ditengah-paruh awan yang berangkat terlarang Celaan hujan angin sekali lagi tiba ikut ke dalam telingaku Dulu ketakutanku tiba memuncak Nuraniku semakin menggigil Namun kau membawakanku sehelai handuk untukku Pada malam itu kau pun begitu juga pelangi Meskipun kau nomplok tinggal awal Puisi Singkat Selamat Jalan Segala kabar? Kini aku berada tepat di hadapanmu Yakni kau nan tiduran leha-leha di dalam tanah Mungkin momen ini vitalitas mu semenjana tersenyum sangat puas Karena aku senantiasa menghafal kata-katamu Yakni “aku kepingin membuat semua makhluk nan suka-suka di sekelilingku merasa bahagia. Dan jika mereka semua sudah lalu bahagia, maka itulah periode yang tepat lakukan aku pergi” Karena itu adalah kesepakatanku dengan Halikuljabbar Tidak Akan Pernah Lupa Aku akan senantiasa sadar adapun tawa lepas kita Aku pun akan senantiasa siuman akan halnya amarah kita Mengenai amarah yang saling melawankan dan saling memberontak Kita pula sering jimat-jimat rasa suatu sama lain Tambahan pula kita juga kombinasi ganti beradu Dan kita pula senggang saling tidak mengenal satu sama lain Belaka mengapa aku senantiasa memikirkanmu? Bahkan kamu kembali mengatakan perihal nan sebanding pun Di Koridor Sekolah Bagaimanakah kabarmu yang disana? Apakah kamu senggang Aku senantiasa lain percaya dengan apa nan terjadi semua ini Setiap pulang sekolah, aku pun senantiasa di sini Karena di tempat ini, tempat aku menunggumu Kita senantiasa dolan dan tertawa bersama Meski ragamu yang sudah entah kemana serta jiwamu yang sudah melayang Namun di perhatian serta di privat hatiku, kamu masih cak semau aduhai rival Ungkapanku Padamu Ia memanglah nan sejati dan yang abadi Yang senantiasa mengangkut sejuta ribang Yakni seorang sahabat nan senantiasa membawa cinta Namun cinta sendiri terkadang bukan bersahabat Tanpa kamu pelangi kembali seperti melesap Namun tanpa pelangi, namun ia lah nan boleh menggantikannya Aku pun senantiasa menghargai kebersamaan kita yang akan terjalin selamanya Laksana Sejodoh Sendal Jepit Adv amat mungkin kita senantiasa diinjak-injak Maupun kita pun senantiasa tampak cemar Kita kembali tak nikah berkecukupan di atas Sekadar kita senantiasa berjalan bersama, beriringan Jika tak terserah aku, maka kamu pun lain akan berfaedah Sekiranya tidak cak semau kau, maka aku pun tidak bermanfaat Inilah persahabatan di antara kita berdua Kita tidak peduli dengan apa nan mereka omongkan Yang terpenting kita senantiasa membagi guna kepada mereka Puisi Pendek Jalan Tuhan Saat apa nan ku genggam pada jadinya hilang Sudah pasti Tuhan seorang enggak berkenan Dan saat kini yang ada datang, lantas mereka bertahan Sudah pasti, karena Yang mahakuasa menginginkannya Marhaban Ya Ramadhan Saat lilin lebah mulai kelam dan berubah menjadi dingin Maka si subuh merupakan ramadhan nan sangat menjanjikan cahaya serta menjatah keselarasan Genggam saja seluruh dunia, doang jangan lupa untuk tetap berlabuh Renungkanlah wahai sejatinya manusia Ingatlah sebuah perkembangan yang akan dia susuri kelak Dari pinggul jendela ini aku melihat hujan menerpa pepohonan Dan berpangkal n domestik kalbu ini, aku mengawasi seorang puspa hati Yang menantikan kepelesiran dan menanti legalitas Marhaban ya ramadhan Puisi Singkat Jalan Hikmah Seringkali seorang memanggilku bikin kembali menyusuri setiap rasa yang ada di dalam hati Karena aku adalah penyimpangan nan penuh akan warna Nan mulai sejak dari serpihan beling Aku pun lain peduli bagaimana mengepas lakukan menyusunnya Sahaja tetap saja sira semakin bersebaran tidak terhingga Puas awalnya aku pun mencatat Khalayak berasal dari sendiri diri tanpa yang mengawani Dan saat di medio start merasa sendiri Itulah saat yang tepat bikin menelaah jejak Sebagai sebuah perjalanan untuk kembali Hingga akhirnya telah sampai puas rumah sepertiga malam Dimana pintu-pintu setiap buram mulai ditutup dan portal-ki hikmah mulai untuk dibuka Itulah beberapa koleksi puisi singkat yang bisa untuk baper atau bisa juga dijadikan andai referensi membentuk tugas. Dengan adanya beberapa pusparagam tembang singkat di atas, pastinya akan membuat siapa semata-mata yang membacanya menjadi baper. Syair Pendek
Puisi Sketsa tentang Kota Tercinta Karya: Remy Sylado. Puisi: Sketsa tentang Kota Tercinta Karya: Remy Sylado. Puisi: Sketsa tentang Kota Tercinta Karya: Remy Sylado Sketsa tentang Kota Tercinta Adakah tajuk yang lebih cantik dari namakau jika segala orang menyebut keindahan dalam dirikau dengan cara sungai yang mengalir di musim Desember
Contoh puisi pendek memiliki berbagai macam tema yang dapat kamu gunakan sesuai dengan kebutuhan. Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini. Puisi pendek memiliki berbagai macam tema yang dapat kamu pilih. Mulai dari tema pendidikan, kehidupan sehari-hari, alam hingga mengenai percintaan. Karya sastra yang satu ini memang cukup populer di Indonesia, terutama bagi kamu yang bekerja di bidang karya seni. Puisi seringkali digunakan sebagai ungkapan sebuah aspirasi dalam diri yang diucapkan dalam karya sastra. Apabila kamu sedang mencari contoh puisi pendek tentang pendidikan, kehidupan, alam atau cinta, kebetulan banget, nih! Sebab, telah mengumpulkan berbagai macam puisi yang bagus dan menarik. Yuk, langsung saja simak daftar lengkapnya berikut ini, situs properti melansir dari berbagai sumber. Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah 1. Guru Karya David Aribowo Terlahir karena terpilih Berada di bumi karena takdir Melangkah dengan menebar berkat Menjadi terang karena tuntutan Terpilih menjadi guru teladan Berada di sekolah karena pilihan Memberi ilmu dengan menebar senyum Guru teladan yang menjadi terang 2. Pahlawan Selanjutnya Karya Ardaradja Kusuma B. Pattimura mempertajam pedang sebelum bertarung Kita mempertajam pensil untuk bersiap belajar Diponegoro bersiap dengan memperkuat pertahanan pasukannya Kita juga akan membaca buku untuk bersiap di masa depan Perjuangan pahlawan hebat masih ada Api semangat diturunkan ke kita kawula muda Untuk belajar dan menambah pengetahuan Meneruskan perjuangan mereka melalui ilmu Jangan berkecil hati dan semangat Karena perjuangan kita sama hebatnya Teruslah haus akan ilmu dan lapar akan fakta Dengan itulah kita menjadi pahlawan selanjutnya 3. Guruku Ketika aku kecil dan menjadi muridnya Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar Ketika aku besar dan menjadi pintar Kulihat dia begitu kecil dan lugu Aku menghargainya dulu Karena tak tahu harga guru Ataukah kini aku tak tahu Menghargai guru? Contoh Puisi Pendek Tentang Kehidupan 1. Sepercik Harapan Karya Yuningtias Serpihan malam Getaran-getaran halus Menggenggam lurus Dalam detik ini Ingin ku selimuti Bayang-bayang sepi Aku kehilangan bayangmu Kusapu bekas bayangmu Aku masih seperti kemarin Menanti dalam hening Namun kau tak bergeming Menuju ke arahku Entahlah… mungkin aku harus berlalu Mengalah pada waktu Karena aku di dirimu Hanya sebagai sosok semu Aku cukup berdiri disini Tanpa segala sesuatu tentangmu 2. Jarum Jam Karya Ranita Ningrum Jarum jam masih berdenting Aku terdiam tak sanggup bergeming Berdiri ataukah kembali terbaring Bagaikan kayu yang sudah kering Jarum jam masih berdenting Aku masih terdiam berbaring Meratapi nasib yang demikian menggiring Menggiringku ke pusatnya, hingga kepala ini pusing Jarum jam masih berdenting Aku memberanikan diri untuk berontak Aku tak mau lagi terdiam berbaring Karena aku makhluk yang berotak 3. Motivator Sejati Sang sahabat utusan Tuhan Ajakan serta nasihat yang engkau beri Jadikanlah sosok yang berarti Guna dewasaku di masa depan Motivator sejati Kau beri penataran serta ciptakan solusi dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran Semangat motivasi tak henti Dari pengalaman yang kau beri Ikhlas serta tulus arahanmu Tuk raih tujuan hidupku Motivator sejati… Jangan kau pergi Dari kehidupan ini Tinggalkan ku sendiri Urai muslihat berduri Dalam sepinya ide yang kumiliki. Contoh Puisi Pendek Tentang Alam 1. Desaku Di Pagi Hari Kicau burung bersahutan Di pagi yang penuh kehangatan Bermain-main di pucuk dan dahan Melengkapi alam desa penuh keindahan. Udara segar bersemilir Memasuki sela-sela desa Hari baru mulai bergulir Suasana rasa sentosa 2. Di Tepi Hutan Memasuki tepi hutan Berjalan menuju jalan setapak Terdengar burung burung berkicauan Mengiringi insan yang bekerja Aroma hutan kuat tercium Ketika kaki mulai melangkah Pohon-pohon berdiri megah Sembari menebar aroma harum Contoh Puisi Simple Tentang Cinta 1. Aku Ingin Karya Sapardi Djoko Damono Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada 2. Pasangan Sejati Menjadi pasangan sejati Menjadi yang abadi Yang akan menemani Di akhirat kelak nanti Semua karena cinta Sebaiknya tetap pada jalurnya Allah mendidik kita dengan agama Membawa kita kepada-Nya Tidak semua dengan kelembutan Kadangkala dengan peringatan Semua karena perbuatan Agar menjadi pelajaran Diciptakan neraka Bukan untuk menakuti Hanya untuk mengingat Ilahi Sebaik-baik tempat adalah surga 3. Surat Cinta Bukankah surat cinta ini ditulis ditulis ke arah siapa saja Seperti hujan yang jatuh ritmis menyentuh arah siapa sajaBukankah surat cinta ini berkisah berkisah melintas lembar bumi yang fana Seperti misalnya gurun yang lelah dilepas embun dan cahaya. Contoh Puisi Modern Singkat Tentang Perjuangan 1. Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu – Widji Thukul apa guna punya ilmu kalau hanya untuk mengibuli apa gunanya banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu di mana-mana moncong senjata berdiri gagah kongkalikong dengan kaum cukong di desa-desa rakyat dipaksa menjual tanah tapi, tapi, tapi, tapi dengan harga murah apa guna banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu 2. Musium Perjuangan – Kuntowijoyo Susunan batu yang bulat bentuknya berdiri kukuh menjaga senapan tua peluru menggeletak di atas meja menanti putusan pengunjungnya. Aku tahu sudah, di dalamnya tersimpan darah dan air mata kekasih Aku tahu sudah, di bawahnya terkubur kenangan dan impian Aku tahu sudah, suatu kali ibu-ibu direnggut cintanya dan tak pernah kembali Bukalah tutupnya senapan akan kembali berbunyi meneriakkan semboyan Merdeka atau Mati. Ingatlah, sesudah sebuah perang selalu pertempuran yang baru melawan dirimu. Contoh Puisi Singkat Tentang Persahabatan 1. Di Koridor Sekolah Apa kabar Kau yang di sana? Tahukah kamu, bahwa Aku selalu tak percaya dengan semua ini Setiap pulang sekolah aku kemudian selalu di sini Karena di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama, Bermain, dan tertawa Meskipun ragamu entah dimana Dan jiwamu telah melayang-melayang Tapi dalam hati serta pikiranku masih ada kau, sahabat 2. Pengkhianatan Sahabat Kau hadir Dalam suka serta dukaku Di kala sedih kau ada ku suka kau juga ada Kau, sahabatku Dulu… Secercah tawamu yang indah kemudian selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum Tapi kini semua berubah Hitam tak jadi putih kembali Selama ini… Kutahu benar sifat-sifatmu Namun ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu Telah dibuat akan mata ini, Rasanya tak akan dapat kubedakan dimana kebaikan asli dan mana yang palsu Kau tusuk aku dari belakang dan beberkan kejelekanku Sungguh tak ku sangka Kau balas persahabatan ini dengan itu Mungkin hanya seperti itu saja arti sahabat bagimu. Contoh Puisi Pendek Tentang Lingkungan 1. Hutanku Masa Depanku Karya Ghina Abiyyah Maharani Hutan… Kau sangat berjasa Tempat sumber oksigen Untuk kehidupan makhluk hidup Hutan… Tempat hidup hewan Tempat hidup tumbuhan Dari segala ragam jenisnya Hutan… Kini kau tiada Rusak karena ulah manusia Yang rakus dan semakin merajalela Wahai manusia … Mari lestarikan hutan demi kehidupan dan masa depan Contoh Puisi Pendek Tema Bebas 1. Desaku Karya Ilyas Desaku Desa yang subur akan air mata Tangisan selalu hadir Kegelisahan Rasa takut Suram Hingga kebodohan Menghantui Kekayaan Kesuburan alam tak ada arti Karena negeri ini lebih kaya Akan tikus-tikus yang serakah Penjajah keadilan dan Pejabat yang tak tahu hitam dan putih *** Nah, itulah contoh puisi pendek tentang pendidikan, kehidupan, alam atau cinta yang dapat kamu jadikan referensi. Jika kamu sedang mencari rumah, apartemen, tanah atau yang lainnya di marketplace properti tepercaya dan aman, bisa mengunjungi laman Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Sutera Sawangan Depok. Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu AdaBuatKamu.
Puisitentang kemerdekaan pendek. Kumpulan puisi tentang Nabi Muhammad Rasulullah SAW karya Taufik Ismail. Google has many special features to help you find exactly what youre looking for. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana berupa petunjuk teks panjang dan berbagai karya sastra untuk anak berbentuk puisi dongeng Puisi kenanganku di kota tua adalah rangkaian kata kata puisi masa lalu dan cerita puisi tentang kenangan yang sedih karena pengkhianatan cinta, diceritakan dalam bait puisi cinta sedih 3 bait..Bagaimana cerita puisi masa lalu yang sedih dalam bait puisi kenangan yang dipublikasikan berkas puisi, apakah bercerita seperti puisi tentang kota tua atau berkisah seperti sajak kota lebih jelasnya puisi kenangan cinta masa lalu yang menyedihkan disimak saja puisi kenanganku di kota tua dibawah DI KOTA TUAOleh PRIYOGontai kakiku melangkahTerbenam di lautan kesedihanKasih pergi tak kan pernah kembaliHilang terbawa hampa tak bertepiSpanjang perjalananku di kota tuaKeluhan jiwa semakin membaraTersiksa oleh luka diatas pengkhianatan cintaTerngiang selalu di pelupuk mata....Yang enggan tuk dilupakanSepanjang perjalanan anganku melayangBersama sejuta kenanganBerbaur janji manis kelembutanYang berujung pahit dan getir......Dari sebuah perjalananSolo. 28 juni 2021Demikianlah puisi cinta sedih masa lalu yang berjudul kenanganku di kota tua, baca juga puisi tentang cinta yang sedih di halaman lain berkas puisi, semoga puisi tentang kenangan diatas dapat menghibur dan menginspirasi untuk menulis puisi bertema kenangan atau puisi untuk kenangan.
Ohsekolahku yang tercinta, kau adalah bagian cerita, dari hidupku yang berwarna, hidup penuh suka cita. Dalam rangkaian rumah tangga, suami adalah tulang punggung atau kepala keluarga yang menjadi penopang perekonomian, pengatur, sekaligus pembimbing. Puisi Rumahku Surgaku Soal Tematik Rabu, 9 oktober 2019 jam 07:00 awal dimulainya kegiatan serentak pembuatan puisi oleh siswa, guru, karyawan,
image via Salah satu karya sastra yang memiliki karya indah dan banyak dikagumi orang adalah puisi. Yaps, hal tersebut karena, setiap bait bahkan katanya memiliki makna mendalam yang bahkan terkadang menggunakan kata-kata kiasan sehingga lebih indah. Kumpulan Puisi Pendek Nah, bagi Kamu yang sedang mencari puisi untuk menggambarkan keadaan suasana hati sekarang ini, maka berikut ini beberapa contoh puisi pendek tentang alam, sahabat, cinta romantis dan islami yang memiliki makna indah. Puisi Pendek Tentang Cinta .. 1. “Sontak” Setiap aku akan menulis sajak Selalu saja sketsa wajahmu itu saja yang merebak Hingga udara terasa sangat sesak, sampai penaku henti mendadak serangkaian kosakata yang berada di benakku pun semakin luluh-lantak semenjak itu juga aku menjadi tak tahu perlu apa lagi selain menyaksikan dan menunda setiap imaji yang masih tersisa malih rupa menjadi jelaga. ~Ilham P. S. Puisi pendek tentang cinta ini mengungkapkan perasaan yang dimiliki seorang pada kekasih dengan begitu dalamnya. Sehingga apapun yang sedang ia lakukan pasti akan teringat sosok yang dicintainya *** 2. “Menyerah” Maaf, jika aku harus menyerah sekarang sebab sudah selama ini aku mencoba bertahan, namun membuatku semakin terluka maaf, bila aku harus menyerah sekarang inginku untuk bertahan sangat kuat, namun apa daya bila hati tak lagi bisa menerima maaf, jika aku harus menyerah sekarang sebab luka ini telah terlalu dalam, sampai membuat hatiku benar-benar pecah bergelimang dan darah maaf, bila aku harus menyerah sekarang menghentikan setiap langkah, menutup semua lembar kisah mimpi yang sangat indah dari sepasang anak manusia maaf, aku menyerah sekarang…. Tergambar secara jelas, bahwa puisi pendek ini mengungkapkan perasaan seseorang yang tengah menyerah pada pasangannya. Ya, meski kisah yang dilaluinya indah, namun rasa sakit yang dirasakannya lebih banyak. *** 3. “Doaku Untukmu” Akan selalu kusebut namamu, Diantara 7 titik dengan kerendahan diri, Di atas selembar permadani, Yang berharap semoga sampai di langit, dan turun kembali ke bumi sebagai karunia. Cerita pendek ini, menggambarkan seseorang yang sedang berdoa di atas sajadah. Doanya ialah mengharapkan cinta yang tulus, agar dijadikan karunia yang indah untuk kebahagiaan *** 4. “Sepi” Betapa tahunya diriku Bahwa sekarang tak mungkin bila kita bersama, Sebab itulah selalu ku tulis syair hati, Agar kehidupan ini bisa ku atur seperti inginku, Harapannya ialah agar aku dan Kamu bisa menjadi kita… Hanya bisa memanggil ingatan hanya untuk mengusir kesunyian, Namun nyatanya ia selalu hadir berkawan, Bersama kerinduan. Hingga ku selalu terbayang, bila suatu saat nanti tangan kita akan saling terkait, Terlelap bersama tepat di bawah saku langit. Sepi ini selalu menghantarkanku padamu Puisi pendek ini mengutarakan sebuah harapan, yang menginginkan bersama orang yang dicintainya. *** Puisi Pendek Tentang Cinta Romantis Yang Paling Manis .. 5. “Ini Tentangmu” Katamu, kau tak pandai berkata-kata, namun nyatanya kata-katamu mampu membuatku menjadi terbata-bata… Katamu kau tak begitu suka mengungkap suatu rasa, Nyatanya yang kau isyaratkan itu, membuatku tak pernah lupa… Menurutmu apa yang kau lakukan bukan apa-apa, Akan tetapi tanpa Kamu sadari, bagiku Kamu sangat istimewa… Demikian itu tentangmu, dan sungguh! Ini bukan pujian untukmu… Melainkan benar-benar ungkapan yang ku rasakan .. Yaps, puisi tentang cinta romantis ini mengungkapkan pujian kepada kekasih atau orang yang dicintainya. Pujian yang diungkapkan ini benar adanya, bukan gombalan. *** 6. “Rasa” Lalu, biarlah untuk sementara seperti ini Lebih tepatnya akan kubiarkan begini Mungkin untuk menghapusnya hati masih perlu waktu lebih lama Sebab keberadaanmu sesungguhnya telah terbiasa untukku Dan sesungguhnya mulai terdapat rindu yang tertata Karenamu juga, Dan kini diriku benar-benar tak sanggup untuk mengelabui rasa lagi Ini ungkapkan bagi pasangan yang sedang LDR, dimana sosoknya yang telah terbiasanya bersama, harus terpisah jarang. Dan lama kelamaan akan membuat rasa rindu yang semakin mendalam. *** 7. “Isyarat Yang Entah” Tepat di undakan anak tangga yang ketiga Terdapat seorang perindu yang sedang duduk menatap sambil awan senja Dengan tabahnya ia sedang menunggu isyarat yang entah Namun kau salah puan… Bila menganggap diriku setabah itu Sebab justru karena aku tak sanggup menahan lagi rindu Hingga ku senantiasa mencurahkannya dalam aksaraku Dan sementara kuletakkan di keningnya Waktu pun terus melukis hingga perlahan mulai kerut… .. Puisi ini memiliki sudut pandang dua orang, dimana bait pertama sudut pandang dari seseorang yang sedang melihat orang lain termenung dan menganggap bahwa ia tabah. Sedangkan bait kedua dilihat dari sudut pandang orang yang sedang termenung itu, dan ternyata termenungnya buka karena tabah melainkan karena sudah tak kuat. *** 8. “Hujan dan Aku” Jalan itu mulai menghitam, Bahkan dibasahi oleh hujan. Hingga aku mulai, muram dan Kering karena kerinduan. Gerimis pun mulai menghapus jejak segalanya, Namun mengapa kasihmu tak hilang meski telah hitungan tahun. Bagi Kamu yang gagal move on, puisi ini cocok untukmu. Sebab menggambarkan perasaan seseorang yang telah putus lama, namun masih belum bisa melupakan, bahkan terkadang ingat dan merasa terpuruk. *** 9. “Lebih dari hancur” Bagaikan pisau tajam yang telah menusuk hati Dan tak pernah dapat dilepas lagi Hingga menusuk ke hati nurani Dimana tempat yang pernah ku bingkai indah akan namamu Aku kini hanya serpihan puing yang sangat rapuh Sangat kuingin ceritakan akan kehancuran ini Namun, seolah kau telah tak peduli Hingga ku tak mampu lagi satukan kepingan hati Puisi pendek ini merupakan ungkapan seseorang yang baru putus cinta. Dimana ia sedang cinta-cintanya namun ternyata kekasihnya itu tetap ingin pisah. *** Puisi Pendek Tentang Kehidupan .. 10. “Sudut Pandang” Kita terlahir dari rahim sama Namun membuka mata dengan waktu yang berbeda Namun mengapa kau mencaci aku menolongnya Namun kau yang jeli dan aku yang tertipu belaka Ini memang hanya sebuah masalah tentang sudut pandang Menganggap antara miskin keterlaluan dan kaya berlebihan Mata rahim pun melihat segalanya dengan seimbang Ya, kita memang lahir dari rahim sama, yakni rahim keadilan .. Menjelaskan perbedaan antara si kaya dan si miskin. Dan kehidupan dua hal tersebut memang terdapat di sekitar, namun bagaimana jika kaya dan miskin yang terjadi ini adalah hasil ketidakadilan. *** 11. “Sebutir Debu” Apalah aku, Hanya butiran debu yang mulai memburamkan kilau Tentu tak pantas bersanding bersamamu Bahkan tak mampu menghindar, ketika angin menghempasku Hingga aku terbang dan menjauh Aku hanya merasa kecewa bagaikan hampa yang mengharap udara, atau debu yang berada diantara gersang yang mengharapkan hujan untuk melanda Dan hentikan angin yang membawaku terbang ke udara.. Untuk puisi pendak ini menggambarkan tentang kehidupan rakyat atau masyarakat bawah, layaknya debu yang bisa tak berguna dan mudah terhempas angin. *** 12. “Kesabaran” Gubug bambu adalah istana bagiku, Perut yang sering bernyanyi menjadi teman untuk hidupku, Walau pahit menelan untuk manis, Bersyukur adalah kunci agar aku tak menangis, Langkah kaki ini sampai membentuk garis pecahan, Duri-duri pun tak luput menghadang raga, Wajah selalu menahan rasa kesakitan, Namun tetap ku sebut namaNya dalam jiwa, .. Bisa Kamu pahami bagaimana ungkapan indah puisi ini? Ya, mengungkapkan kesusahan yang dirasakan seseorang dalam hidupnya, namun selalu bersyukur terhadap sang pencintanya, sebab dalam kehidupan ini telah diatur dengan sebaik mungkin. 13. “Dunia Kini” Minggu pagi telah merebak,,, Bagaikan daun kering yang berguguran,, Yang Tak pernah berhenti berguguran,,, Ketika segalanya telah terlena,,, Berubah semuanya,, Sekelompok manusialah yang berencana untuk merubah,,, Yang salah menjadi hal biasa,, Dan Yang aneh menjadi hal wajar,, Hati-hatilah sayang,, Sebab dunia seperti itulah kini. Dunia telah berubah sekarang ini, seperti itulah yang digambarkan puisi pendek tersebut. Dimana seseorang mengungkapkan, agar orang lain untuk mempersiapkan diri dengan perubahan yang terjadi di kehidupan ini. *** Puisi Pendek Tentang Lingkungan .. 14. “Koran Peradaban” Angin mulai menghela nafasnya, Terhadap beban yang membawa cuaca, Pucuk pepohonan pun telah mulai menari tarian gila, Mabuk karena air haram dari manusia. Bumi nampaknya telah malas menjaga anak-anaknya, Bahkan lempeng-lempeng kerak pun mulai berjingkrak, Manusia kian mulai lihai untuk berdusta, Lengkap bersama topeng-topeng baja yang dipakainya, Hati bersembunyi entah kemana, Yang mungkin telah takut dengan tuannya. Sudah tidak ada arah jalan untuk perbaikan, Semuanya telah berubah liar, bahkan berantakan. Apakah ini hanya sebuah tajuk laris Koran-koran saka? Atau bahkan memang ujung dari suatu peradaban manusia? Puisi pendek ini menggambarkan lingkungan saat ini, dimana cuaca mulai tak beraturan, bumi mulai rusak, bahkan manusia telah banyak yang berdusta. *** 15. “Tak Puas” Tak Puaskah kau? Hutan telah mulai menguning Sungai telah teracuni oleh limbah Bahkan ikan-ikan mulai mati dan tak bersisa Hingga suatu saat nanti makhluk akan binasa dan tiada pangan lagi Uang memang telah melimpah Hingga tak terhitung berapa banyak jumlahnya Mataku mungkin telah silau karena melihat harta Namun aku tak tahu bagaimana bunganya Kehidupan saat ini, telah terasa bahwa segalanya yang dinilai adalah uang. Segala sesuatu yang dilakukan pasti dilakukan demi uang, sampai lupa mana yang baik dan mana yang tidak. *** 16. “Kekeringan” Mengapa kau merusak tanah surgamu sendiri Hingga kini tanahmu tak subur lagi Mengapa lautmu menjadi tak indah lagi Hingga musim pun menentukan arahnya lagi Siapa yang merusaknya? Apakah tangan-tangan keserakahannya? Sungguh, kejam! Kau telah jadikan alam pemuas nafsu Hingga lupa terhadap anak cucumu Tahukah Kamu? Mereka adalah keturunan kita Mereka berhak atas alam ini Seperti kita yang butuh alam ini… .. Bisa Kamu lihat bagaimana kondisi alam saat ini? Penuh dengan kerusakan karena keserakahan manusia. Jadi mulai sekarang, ketika Kamu hendak merusak alam, maka cobalah ingat bahwa anak cucumu kelak juga membutuhkan lingkungan yang bersih. Puisi Pendek Tentang Alam .. 17. “Permainya Desaku” Padi telah mulai menguning Mentari pun telah menyambut datangnya pagi Ayam telah berkokok dengan bersahutan Petani bersiap untuk pergi ke sawah Padi yang kuning Sudah siap dipanen Petani pun sangat bersukaria Beramai-ramai untuk memotong padi Gemercik merdunya air sungai Sangat bening Layaknya zamrud Khatulistiwa Seperti itulah alam desaku layaknya permai. Desa selalu identik dengan alam yang indah, asri dan segar. Jadi tak heran jika orang-orang di kota lebih memilih berlibur di desa ketimbang ke tempat lainnya. *** 18. “Senja Yang Indah” Cahaya keemasan di cakrawala Yang berada di ujung barat mulai menampakkan senjanya.. Mata terbelalak ketika memandangnya Begitu indahnya ciptaan tuhan Sang surya telah bersiap tuk tenggelam Menjemput dengan penuh mesra akan ketenangan malam.. Meneguk cahaya dengan dalam-dalam Menyempurnakan malam yang begitu indahnya.. Siapa si yang tak takjub dengan senja. Warna awan keemasan berpadu jingga yang membuat mata termanjakan. *** 19. Batu Kelapa.. Oleh Kahlil Gibran Dua muda bercermin pada cahaya, sesaat terik perlahan melepas biasnya dalam perigi harap. Jengkal waktu yang telah merayap malas, dan bertali dua perempuan paruh, nafasnya pun telah luruh dalam tepi daun kaca Keajaiban layaknya memikat sebuah beliung rasa dari dua muda itu, lalu gegas untuk melambung paruh hanya untuk sepasang batu kelapa; memundak dengan gersang terka. Lalu, tak lama lagi batu kelapa mulai menanak santannya yang berada di tempurung pun berekor bulu. Mengasah dua muda tadi untuk menilik apa adanya Kisah sepasang batu yang terdapat kelapa setelah gelap. Menggambarkan tentang kelapa yang memiliki banyak manfaat, mulai dari santan hingga tempurungnya. *** Puisi Pendek Tentang Sahabat dan Teman .. 20. “Selamat Jalan Teman” Teman merupakan bentuk yang nyata dari sebuah penghargaan Sedangkan musuh merupakan bentuk semu dari sebuah ujian Dan hal yang menakutkan bagi ku dari teman ialah, Saat aku melihat punggungnya Ia berjalan semakin menjauh, bahkan tak menoleh Arti dari melihat punggungnya adalah, sang teman berjalan menjauh meninggalkannya. Hal itulah yang paling ditakuti dari seorang sahabat atau teman. *** 21. “Teman Perjuangan” Kawan, apakah Kamu lupa? Kamu pernah berkata denganku Cerita bukan tentang hasil ataupun tujuan, Melainkan tentang sebuah proses dari perjalanan Lalu, kau pun bercerita, Bahwa perjuangan itu tak akan sia-sia, Dan perjuangan itu tak pernah ada habisnya Lalu, mengapa kau malah tidur dalam keramaian zaman? Puisi pendek ini sebagai pentung penyemangat untuk teman. Dimana kemajuan zaman ini, Kita diajak untuk selalu berjuang demi menggapai kebahagiaan. *** 22. “Koridor Sekolah” Bagaimana kabarmu di sana? Tahukah Kamu, Bahwa sebenarnya aku tak percaya dengan segalanya Dimana setiap pulang sekolah pasti ku berdiri disini Sebab di tempat ini, Di koridor sekolah adalah tempat dimana kita selalu bersama, Tertawa penuh ria dan bermain Meski ragamu entah dimana Bahkan jiwamu pun telah melayang kemana Namun pikiran serta hatiku tetap padamu, teman Menggambarkan seseorang yang rindu akan masa-masa bersama temannya ketika duduk di bangku sekolah. Dan tempat yang menjadi favoritnya adalah koridor sekolah. *** image via Puisi Pendek Islami .. 23. “Jalan Tuhan” Saat apa yang kugenggam telah hilang, Maka itu artinya Tuhan telah tak berkenan, Dan saat yang ada mampu bertahan, Tentu itu atas keinginan Tuhan … .. Puisi pendek ini mengajarkan, bahwa apa yang datang dan apa yang pergi adalah kehendak Tuhan. Jadi, sudah sepantasnya Kita sebagai manusia untuk menerima segala sesuatu yang dalam kehidupan *** 24. “Jalan Hikmah” Aku adalah bias yang penuh warna, Yang hadir melalui serpihan kristal kaca. Yang tak peduli bagaimana untuk mencoba menyusunnya, Namun tetap saja, akan semakin berhamburan sampai tak terhingga. Kusadar sejak awal, Bahwa manusia berasal dengan seorang diri, Jadi, bila di pertengahan merasa sendirian, Namun, itulah ketika menelaah jejak, Sebagai jalan agar bisa kembali. Hingga sampai jua di rumah sepertiga malam, Dimana saat ini segala pintu rencana mulai ditutup dan pintu hikmah pun mulai kembali untuk dibuka.. .. Bisa mengartikan puisi pendek ini? Sepertiga malam dalam puisi ini adalah menggambarkan waktu solat tahajud, yakni dilaksanakan sepertiga malam. Dimana waktu-waktu tersebut adalah waktu yang paling tepat untuk memanjatkan doa. Untuk mengungkapkan perasaan hati seseorang, puisi memang merupakan pilihan yang tepat. Dengan syair-syair yang indah dan bermakna, tentu siapa saja yang membacanya, terutama yang dituju akan lebih peka.
I17XQO6.
  • yea9b2lky9.pages.dev/165
  • yea9b2lky9.pages.dev/63
  • yea9b2lky9.pages.dev/268
  • yea9b2lky9.pages.dev/138
  • yea9b2lky9.pages.dev/90
  • yea9b2lky9.pages.dev/337
  • yea9b2lky9.pages.dev/113
  • yea9b2lky9.pages.dev/78
  • yea9b2lky9.pages.dev/43
  • puisi pendek tentang kota tercinta